Mintalah Rasa Cukup

“Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya” Matius 6:11 

Tuhanlah yang mengaruniakan kepada kita segala kebaikan dalam hidup ini dengan gratis dan penuh kasih. Ia peduli dengan kemurahankemurahan biasa yang kita nikmati. Allah mengaruniakan semua itu karena Ialah Tuhan langit dan bumi yang mutlak. Allah pemilik segala sesuatu, dan berkat-berkat yang kita nikmati adalah pinjaman dariNya. Ia adalah Tuan Pemilik Agung yang menyewakan milik-Nya kepada anak-anak manusia. Allah telah mengaruniakan bumi untuk kita tempati dan nikmati, dan juga pemberian khusus sebagai pusaka masing-masing orang. 

Semua ini tidak datang secara kebetulan, seperti hadiah dari sesama, atau karena upaya sendiri, tetapi sebagai penetapan ajaib providensia Allah. Dari manapun datangnya, donasi, pembelian, hasil kerja, atau warisan, semua itu dikirim oleh Allah. Ia mengarahkan semua alat-alat untuk membawanya kepada kita. Hati manusia ada di tangan Allah, dan Allah-lah yang mendorong mereka untuk berbuat baik kepada kita dan menjadi alat providensia-Nya. Allah mengaruniakan berkat-berkat-Nya melalui providensia dan melalui perjanjian-perjanjian-Nya. 
Mintalah Rasa Cukup
Providensia Allah adalah bagi umat manusia. Bahkan orang fasik menikmati harta kekayaan dari kelimpahan anugerah-Nya yang umum. Tetapi Allah hanya mengaruniakan anugerah perjanjian-Nya yang khusus kepada orangorang percaya. Yang sedikit dari Allah bagi orang benar jauh lebih baik dari kekayaan orang-orang fasik. Yang sedikit itu dibumbui dengan cinta kasih Allah dan ini jauh lebih baik daripada kelimpahan orang fasik.  

Rasa cukup juga merupakan satu dari berkat-berkat Allah yang harus kita minta. Roti memenuhi kebutuhan kita, tetapi kemampuan untuk dapat menikmatinya merupakan berkat Allah. Kebahagiaan tidak terletak di dalam kelimpahan, tetapi di dalam penerimaan pikiran kita (Lukas 12:15). Ada 2 lapis peperangan di dalam manusia: perang antara manusia dengan hati nuraninya yang membiakkan gangguan pikiran, dan perang antara afeksi dengan kondisinya yang mengakibatkan keluh kesah dan gerutuan penuh iri. Oleh sebab itu, mohonkanlah juga rasa puas dalam doa: “Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya”. 

Diterjemahkan dari buku “Voices From The Past” dengan cuplikan tulisan Thomas Manton (1620-1677), Works, I:149-154 

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url