Semua Pertobatan Dari Allah
“Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?” Yeremia 17:9
Pertobatan manusia sepenuhnya adalah karya Allah. Allah sendiri menyusun ketaatan hati kita pada kehendak-Nya. Memang haruslah demikian jika kita memperhatikan natur manusia. Manusia sama sekali buta tentang hal-hal mengenai Allah. Setiap hati manusia sudah membatu, tidak peka dan tidak lentur. Betapa seringnya Firman Allah bekerja tanpa hasil! Dosa adalah tuan penguasa dan manusia adalah pelayannya yang begitu penurut. Dosa tidak pernah berhenti memberi perintah dan kita selalu siap menerima perintahnya.
Dosa membutakan pengertian manusia dan manusia memiliki hati yang degil (Efesus. 4:18). Manusia menjadi seteru hukum Allah (Roma. 8:7) dan tidak mampu memperkenan Allah. Ia bahkan tidak berhasrat untuk dibimbing. Ia marah jika ada yang mengarahkannya ke jalan yang benar. Ia telah mati oleh karena kesalahan dan dosa-dosanya (Ef. 2:5).
Manusia bahkan lebih buruk dari kematian, karena hidupnya menentang dan memberontak terhadap Allah. Alangkah menyedihkan, makhluk celaka yang disebut sebagai manusia itu! Di dalam natur manusia tidak ada yang dapat membawanya pada anugerah Allah. Dalam hal pertobatan, Allah-lah yang berkarya, kalau tidak ia tidak pernah dapat diperbarui. Memperbaiki kejahatan yang begitu besar membutuhkan kemahakuasaan Allah.
Allah harus membuka pengertian dan hati kita (Efesus. 1:18; Kis. 16:14). Allah tidak hanya mengetuk hati dengan FirmanNya, Ia juga yang membuka hati dan masuk untuk memiliki. Allah menggunakan kunci-kunci yang berbeda untuk membuka pintu hati kita. Pada orang ini Ia memakai salib, sedangkan yang lain dengan penderitaan, atau kotbah dan berita yang silih berganti. Hanya setelah Allah menaruh jari-Nya pada lubang kunci hati kita barulah kita terbuka.
Pertobatan dinyatakan melalui hidup baru (Yohanes. 3:3), dihidupkan bersama Kristus (Efesus. 2:5), diciptakan dalam Kristus Yesus (Ef. 2:10), dan terang-Nya bercahaya di dalam hati kita yang gelap (2 Kor. 4:6). Kita disebut ciptaan baru, dan takluk pada kuasa Allah (2 Kor. 10:4). Betapa ajaibnya karunia dan kuasa Allah yang berkarya di dalam kita! “Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita” (1 Kor. 1:30).
Diterjemahkan dari buku “Voices From The Past” dengan cuplikan tulisan Thomas Manton (1620-1677), Works, I:138-144.
Pertobatan manusia sepenuhnya adalah karya Allah. Allah sendiri menyusun ketaatan hati kita pada kehendak-Nya. Memang haruslah demikian jika kita memperhatikan natur manusia. Manusia sama sekali buta tentang hal-hal mengenai Allah. Setiap hati manusia sudah membatu, tidak peka dan tidak lentur. Betapa seringnya Firman Allah bekerja tanpa hasil! Dosa adalah tuan penguasa dan manusia adalah pelayannya yang begitu penurut. Dosa tidak pernah berhenti memberi perintah dan kita selalu siap menerima perintahnya.
Dosa membutakan pengertian manusia dan manusia memiliki hati yang degil (Efesus. 4:18). Manusia menjadi seteru hukum Allah (Roma. 8:7) dan tidak mampu memperkenan Allah. Ia bahkan tidak berhasrat untuk dibimbing. Ia marah jika ada yang mengarahkannya ke jalan yang benar. Ia telah mati oleh karena kesalahan dan dosa-dosanya (Ef. 2:5).
Allah harus membuka pengertian dan hati kita (Efesus. 1:18; Kis. 16:14). Allah tidak hanya mengetuk hati dengan FirmanNya, Ia juga yang membuka hati dan masuk untuk memiliki. Allah menggunakan kunci-kunci yang berbeda untuk membuka pintu hati kita. Pada orang ini Ia memakai salib, sedangkan yang lain dengan penderitaan, atau kotbah dan berita yang silih berganti. Hanya setelah Allah menaruh jari-Nya pada lubang kunci hati kita barulah kita terbuka.
Pertobatan dinyatakan melalui hidup baru (Yohanes. 3:3), dihidupkan bersama Kristus (Efesus. 2:5), diciptakan dalam Kristus Yesus (Ef. 2:10), dan terang-Nya bercahaya di dalam hati kita yang gelap (2 Kor. 4:6). Kita disebut ciptaan baru, dan takluk pada kuasa Allah (2 Kor. 10:4). Betapa ajaibnya karunia dan kuasa Allah yang berkarya di dalam kita! “Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita” (1 Kor. 1:30).
Diterjemahkan dari buku “Voices From The Past” dengan cuplikan tulisan Thomas Manton (1620-1677), Works, I:138-144.