KEPEDULIAN TERHADAP SESAMA (ROMA 1:11-12)

 Bacaan : Ibrani 10:24-25

"Sebab aku ingin melihat kamu untuk memberikan karunia rohani kepadamu guna menguatkan kamu, yaitu, supaya aku ada di antara kamu dan turut terhibur oleh iman kita bersama, baik oleh imanmu maupun oleh imanku." (Roma 1:11-12)

KEPEDULIAN TERHADAP SESAMA (ROMA 1:11-12)

"Betapa melegakan saat mengetahui bahwa ternyata ada yang peduli terhadap kesusahan yang tengah saya alami." demikian kata seorang teman yang terharu saat penghiburan dan pertolongan hadir lewat teman-teman yang peduli. Kita manusia adalah mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendirian. Dan kita akan sangat senang apabila ada orang yang peduli disaat kita tengah butuh sesuatu, apakah kata-kata yang menghibur, bantuan dalam berbagai bentuk atau setidaknya kehadiran mereka di samping kita.
Sayangnya manusia semakin lama semakin egois dan berubah menjadi indiidu-individu yang dingin. Orang semakin terbiasa berhitung untung rugi dan menjauh dari bentuk kasih yang sebenarnya. Hanya mau kenal kalau ada perlu, akan segera menjauh kalau dibutuhkan. Kalau memang harus menolong lihat-lihat dulu apakah menguntungkan atau tidak. Take and give, atau kalau bisa sih take and take, tidak perlu give. Orang makin sulit memuji, mengeluarkan kata-kata yang bisa membesarkan hati tapi sangat ringan mengkritik bahkan menghina. Tabu menunjukkan kepedulian kecuali ada modus di balik itu. Sebuah tatanan kehidupan sosial semakin bergeser menjauh dari bentuk ideal seperti yang diinginkan Tuhan saat menciptakan mahluk-mahluk istimewa sesuai gambar dan rupaNya sendiri.
Kita harus kembali kepada hakekat seorang manusia yang tidak mampu bertahan hidup sendirian. Tuhan pun tahu itu semenjak awal. "TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." (Kejadian 2:18). Ketika Yesus hadir di dunia, Dia pun paham betul akan hal tersebut. Lihatlah apa yang diputuskan Yesus ketika Dia mengutus kedua belas murid untuk melakukan pekerjaan mereka. "Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua.." (Markus 6:7). Tidak hanya itu, Dia pun memberikan Penolong, Roh Kudus untuk menyertai, membimbing, mengingatkan dan membantu kita dalam setiap langkah yang kita jalani. "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya" (Yohanes 14:16).
Ketika kita sadar bahwa kita tidak akan pernah sanggup hidup sendirian, sudahkah kita tergerak untuk menjadi penghibur atau penyemangat orang lain, atau kita masih terlalu sibuk mementingkan diri sendiri tanpa menghiraukan orang lain? Maukah kita meluangkan waktu sejenak untuk membantu mereka? Tidak tahu harus bilang apa, tidak mampu memberikan apa-apa, itu tidak menjadi soal, karena seringkali sekedar menjadi pendengar yang baik atau sekedar ada disamping mereka pun sudah sangat berarti buat mereka.
Ada hal menarik yang bisa kita lihat lewat salah satu bagian kisah Paulus. Suatu kali Paulus menulis kepada jemaat Roma. "Sebab aku ingin melihat kamu untuk memberikan karunia rohani kepadamu guna menguatkan kamu, yaitu, supaya aku ada di antara kamu dan turut terhibur oleh iman kita bersama, baik oleh imanmu maupun oleh imanku." (Roma 1:11-12). Di ayat sebelumnya kita melihat bahwa Paulus terus berdoa agar ia diijinkan untuk bisa mengunjungi mereka. Kita tahu betapa berharganya kepedulian Paulus bagi mereka. Sama seperti kita, jemaat di Roma pun tentu sangat senang ketika melihat bahwa ternyata ada orang yang peduli dengan mereka.
Kita tahu bahwa Paulus bukanlah orang yang duduk-duduk santai tanpa kerjaan. Kita tahu bahwa ia sangat sibuk dalam melakukan pelayanannya dari kota ke kota, lengkap dengan segala penderitaan dan tekanan bahkan ancaman yang terus ia hadapi. Namun Paulus tahu bahwa manusia butuh satu sama lain. Di saat yang satu lemah, yang lain menguatkan. Itu terus ia lakukan secara konsisten.
Dalam kesempatan lain ketika Paulus dan Barnabas melayani bersama-sama, mereka pun terus memberi dorongan semangat kepada orang-orang yang baru percaya. "Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di kota itu dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia. Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara." (Kisah Para Rasul 14:21-22).
Tidakkah banyak orang di sekeliling kita yang masih terlalu lemah untuk berdiri sendiri? Atau, tidakkah kita pun mengalami masa-masa ketika kita tidak sanggup lagi untuk melangkah ke depan? Jika kita butuh dorongan semangat, mereka pun butuh. Kita butuh penyemangat, we need someone as our encourager, tapi sebaliknya kita juga harus siap menjadi seorang penyemangat yang siap membesarkan hati dan memberi penghiburan bagi mereka yang membutuhkan.
Karena itulah semangat kerjasama, saling dorong dan saling bantu berulang kali diingatkan dalam Alkitab. "Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan." (1 Tesalonika 5:11), atau lihatlah ayat ini "Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka. Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya!" (Pengkotbah 4:9-10). Bahkan dengan tegas dikatakan bahwa dengan saling tolong menolong, itu artinya kita sudah memenuhi hukum Kristus. (Galatia 6:2).
Sekarang, marilah tanya diri kita sendiri, sudahkah kita cukup peduli terhadap kesulitan saudara-saudara kita, atau kita masih egois hanya memusatkan segalanya kepada kepentingan diri sendiri? Apakah kita sudah dipenuhi kerinduan untuk berbagi dan menjadi berkat, atau kita masih sibuk menimbun segalanya untuk diri sendiri saja? Apakah kita mau aktif dalam persekutuan-persekutuan dimana kita bisa saling menguatkan dan dikuatkan atau kita merasa terlalu sibuk untuk itu? Firman Tuhan berkata "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat." (Ibrani 10:24-25).
Jika anda berada dalam kondisi lemah hari ini, dan mendapatkan dorongan semangat dari orang lain, bersyukurlah pada Tuhan untuk itu. Di sisi lain, jika Roh Kudus menggerakkan anda untuk menjadi penyemangat atau penolong bagi orang lain, jangan tunda, jangan tolak, tapi segeralah lakukan. Tidak ada seorangpun manusia yang sanggup bertahan hidup sendirian, karena itu betapa indahnya ketika kita memiliki seseorang yang peduli dalam kesulitan-kesulitan yang tengah kita hadapi. Kenapa? Karena saling membantu satu sama lain artinya memenuhi hukum Kristus. Amin.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url